Muqodimah:
Pakaian sebagai kebutuhan primer kita sehari-hari sangat layak diperhatikan terlebih ketika kita menghadap Allah di dalam sholat. Kita diharuskan berpakaian bersih suci dari segala jenis najis dan menutup aurat. Permasalahan bersih dari najis, tentu kita sudah banyak yang memahaminya. Tetapi tentang menutup aurat? Seperti bagaimanakah pakaian yang seharusnya dikenakan di waktu sholat?
Kami telah banyak melihat saudara-saudara kita di Yayasan As-Sunnah Cirebon mengenakan Pantalon (=celana panjang) dengan mengenakan baju koko atau kemeja di dalam melakukan ibadah sholat tanpa menutupnya dengan sarung atau selainnya. Dahulu sewaktu kami masih berada (baca: mengaji) di Yayasan As-Sunnah Cirebon, orang yang sering memakai pantalon dengan kemejanya adalah Ahmad Kurnaedi, Lc (Da’I Radio Rodja Jakarta), Muadzin, Lc. Dan apa yang mereka lakukan dahulu sekarang telah diikuti oleh kebanyakan pelajar, mustami’, pengajar, bahkan Ketua Yayasan As-Sunnah Cirebon. Anda dapat melihat apa yang telah dilakukan oleh Ketua Yayasan As-Sunnah, Muhammad Thoharo, Lc dengan PANTALON dan KEMEJANYA dalam Hiwar (=debat) dengan tokoh Shufi Cirebon (Buya Yahya) berikut (lihat: http://www.youtube.com/watch?v=i8CYhhAZbtA, http://www.youtube.com/watch?v=HA_gasB2lFQ, http://www.youtube.com/watch?v=lDXulIV6q4k).
Semoga kita semua dapat melaksanakan sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam mencontoh serta meneladaninya dalam hal berpakaian. Dalam tulisan berikut kami nukilkan sebuah tulisan karya Syaikh Masyhur Hasan Salman dalam sebuah karya beliau yang berjudul Al Qaulul Mubin fi Akhtha`il Mushallin (Keterangan yang jelas tentang kesalahan orang-orang yang sholat) yang diterbitkan oleh penerbit Dar Ibni Qayim, Arab Saudi hal 17-32. Beliau termasuk murid senior Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, pakar hadits abad ini yang karya-karyanya sudah beredar di seluruh dunia dan menjadi rujukan para thalibul ‘ilmi.
Baca entri selengkapnya »