ٍSiapakah DR. Yusuf Qordhowi?

Posted: 1 - Januari - 2007 in Aqidah/Manhaj

SIAPAKAH DR. YUSUF QORDHOWI?

Oleh: Abu Afifah

Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Rasulullah. Wa ba’du :

Sesungguhnya bencana yang tengah menimpa umat dewasa ini adalah menjamurnya kelompok-kelompok orang yang berani memanipulasi (memalsukan) “selendang ilmu” dengan mengubah bentuk syari’at Islam dengan istilah “tajdidi” (pembaharuan), mempermudah sarana-sarana kerusakan dengan istilah “fiqih taysiir” (fiqih penyederahanaan masalah), membuka pintu-pintu kehinaan dengan kedok “ijtihad” (upaya keras untuk mengambil konklusi hukum Islam), melecehkan sederet sunnah-sunnah Nabi dengan kedok “fiqih awlawiyyat” (fiqih prioritas), dan berloyalitas (menjalin hubungan setia) dengan orang-orang kafir dengan alasan “memperindah corak (penampilan) Islam”. Tokoh yang menjadi pentolannya adalah seorang tukang fatwa lewat parabola, Yusuf Qardhawi, yang berusaha keras menyebarkan gagasan-gagasan pemikiran di atas lewat tayangan-tayangan parabola, jaringan-jaringan internet, konfrensi-konfrensi, studi-studi keislaman, ceramah-ceramah, dan lain-lain.

Lembaran-lembaran kertas yang ada di hadapan pembaca ini memuat ringkasan dari beberapa ide pemikiran tokoh ini (Qardhawi) yang dengan berbagai cara berusaha melariskan ide-ide pemikiran tersebut. Sengaja penulis tampilkan gagasan-gagasan Qardhawi ini sebagai upaya memberi nasehat kepada umat Islam, dan sebagai pernyataan berlepas diri, serta memberi peringatan kepada umat Islam agar selalu waspada terhadap tokoh ini (Qardhawi) dan tokoh-tokoh lain yang seide dengannya.

Penulis tidak berpanjang kalam dalam mengemukakan bantahan terhadap tokoh ini (Qardhawi), karena apa yang akan penulis paparkan di sini masih dipandang kontroversial (nyeleneh) oleh kalangan orang-orang awam. Siapa yang ingin mengetahui secara rinci uraian tentang gagasan-gagasan pemikiran Qardhawi berikut sanggahan-sanggahannya, semuanya telah tercantum di dalam kitab “Al-I’laam binaqdi Al-Kitab Al-Halal wa Al-Haram” (“Kritik terhadap kitab ‘Halal dan Haram’ “Qardhawi) karya Syeikh Shalih Alu Fauzan, juga “AR-Raddu ‘Ala Al-Qardhawi” (Karya Syeikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’iy, pent.), dan kitab-kitab lainnya .

PERTAMA : SIKAP (PENDIRIAN) QARDHAWI TERHADAP ORANG-ORANG KAFIR
Qardhawi bersikap plin-plan dan mematikan aqidah (keyakinan) wala’ (berloyalitas kepada orang-orang beriman) dan bara’ (bermusuhan) dengan orang-orang kafir.

Silahkan anda simak gagasan-gagasan pemikiran Yusuf Qardhawi berikut ini :

1. Berkenaan dengan orang-orang Nashrani, Qardhawi berkata :
“Semua urusan yang berlaku di antara kita (maksudnya : kaum muslimin dan orang-orang Nashrani, pent.) menjadi tanggungjawab kita bersama, karena kita semua adalah warga dari tanah air yang satu, tempat kembali kita satu, dan umat kita adalah umat yang satu. Aku mengatakan sesuatu tentang mereka, yakni saudara-saudara kita yang menganut agama Masehi (Kristen) – meskipun sementara orang mengingkari perkataanku ini – “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara”. Ya, kita (kaum muslimin, pent.) adalah orang-orang beriman, dan mereka (para penganut agama Kristen) juga orang-orang beriman dilihat dari sisi lain.

2. Melalui acara yang sama, Qardhawi mengatakan – berkenaan dengan orang-orang Kristen Qibthi (di Mesir) – bahwa orang-orang Kristen Qibthi pun dapat mempersembahkan barisan syuhada’ (orang-orang yang mati syahid). 

3. Qardhawi berkata : “Sesungguhnya rasa cinta (persahabatan) seorang muslim dengan non-muslim bukan merupakan dosa.”

4. Qardhawi berkata : ”Permusuhan yang terjadi antara kita (kaum muslimin) dengan orang-orang Yahudi semata-mata dilatarbelakangi masalah sengketa tanah (wilayah Palestina, pent.) bukan dilatarbelakangi masalah agama”.
Dan Qardhawi menyatakan bahwa firman Allah

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِيْنَ آمَنُوا الْيَهُوْدَ وَالَّذِيْنَ أَشْرَكُوْا….

(المائدة : 82)
Artinya : “Niscaya engkau akan dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik….” (Q.S. Al Maidah : 82)
hanya berlaku untuk situasi yang ada di masa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bukan untuk situasi di zaman sekarang, di samping itu dapat diketahui bahwa firman Allah pada akhir ayat di atas menjadi dalil (bukti) tentang eratnya hubungan persahabatan orang-orang Nashrani di zaman sekarang dengan kaum muslimin”.

Qardhawi juga mengatakan : “Apabila kaum muslimin kuat kedudukannya, maka berarti kuat pula kedudukan saudara-saudara mereka yang menganut agama Masehi (Kristen) tanpa diragukan sedikit pun. Dan apabila kaum muslimin lemah kedudukannya, maka berarti lemah pulalah kedudukan orang-orang yang menganut agama Masehi (Kristen)”.

5. Qardhawi menyatakan dalam berbagai kesempatan bahwa Islam – menurut klaim Qardhawi – menghormati agama-agama mereka (orang-orang Yahudi dan Nashrani. pent.) yang telah diubah oleh tangan manusia, dan Qardhawi mengatakan bahwa status (kedudukan) orang-orang Yahudi dan Nashrani sejajar dengan status, (kedudukan) kaum muslimin ; mereka boleh mengambil hak-hak mereka secara utuh dan mereka bertanggungjawab melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka dengan sebaik-baiknya, sedangkan status tanah air (wilayah negara) menjadi milik bersekutu antara warga negara muslim dan warga negara Nashrani.

Qardhawi menyatakan bahwa Islam menitikberatkan sisi-sisi persamaan antara kita (kaum muslimin) dan mereka (orang-orang Nashrani) dan tidak menitikberatkan sisi-sisi perbedaan, dan bahwa kaum muslimin bersama orang-orang Nashrani semuanya harus berdiri tegak membentuk satu barisan di dalam satu tanah air (negara) yang menjadi milik mereka bersama untuk menentang berbagai penyelewengan, kezhaliman, dan kesewenang-wenangan”.

Qardhawi juga mengatakan bahwasannya jihad itu disyariatkan untuk membela semua agama, bukan hanya untuk membela agama Islam saja. Dan Qardhawi membolehkan (kaum muslimin) memberikan ucapan selamat pada hari besar-hari besar mereka (orang-orang Nashrani) , dan Qardhawi membolehkan (kaum muslimin) memberikan kekuasaan kepada orang-orang non-muslim untuk menduduki jabatan-jabatan dan departemen-departemen.

6. Qardhawi menyatakan bahwa “jizyah” (upeti) hanya diambil dari orang-orang kafir dzimmy manakala mereka tidak ikut berperang membela tanah air (negara). Adapun di zaman sekarang ini, jizyah (upeti) itu tidak boleh lagi diambil dari mereka (orang-orang kafir dzimmy), karena zaman sekarang ini kewajiban untuk masuk tentara (dinas militer) kedudukannya disetarakan antara warga negara muslim dan warga negara non-muslim.

KEDUA : SIKAP QARDHAWI TERHADAP AHLI BID’AH
Pembaca akan dapati bahwa apabila Qardhawi berbicara tentang ahli bid’ah tampaknya ia sedang berbicara tentang lawan (musuh) yang tidak ada waujudnya. Karena pada satu kesempatan Qardhawi berbicara tentang kelompok Mu’tazilah dan Khawarij terdahulu, namun pada kesempatan yang lain Qardhawi memuji para pewaris (pelanjut) faham mereka. Adapun kelompok Raafidhah yang menjadi pewaris aqidah Mu’tazilah dan kelompok Rafidhah ini menambah-nambah (menyusupkan) berbagai kesesatan yang besar ke dalam faham Mu’tazilah yang sepersepuluh (10%) dari kesesatan-kesesatan itu saja cukup untuk menyetarakan mereka (kelompok Rafidhah) dengan Abu Jahal, pembaca dapati Qardhawi membela mereka dan mengaku bersaudara dengan mereka.

Bahkan Qardhawi menilai upaya membangkitkan perselisihan dengan mereka sebagai pengkhianatan terhadap umat Islam. Dan Qardhawi menilai kutukan yang dilontarkan kaum Rafidhah terhadap para sahabat Nabi, tahrif (mengubah lafazh dan makna) Al Qur’an yang mereka lakukan, pendapat mereka bahwa imam-imam mereka terpelihara dari kesalahan (ma’shum), dan pelaksanaan ibadah haji mereka di depan monumen-monumen kesyirikan, dan kesesatan-kesesatan mereka yang lainnya, semua itu hanya merupakan perbedaan pendapat yang ringan dalam masalah aqidah. Demikian pula berkenaan dengan para pewaris (pelanjut) faham Khawarij dewasa ini yaitu kelompok Ibadhiyyah, Qardhawi mengatakan hal yang sama (yakni Qardhawi menilai kesesatan-kesesatan aqidah kelompok Ibhadiyah tersebut hanya merupakan perbedaan pendapat yang ringan dalam masalah aqidah, pent.)

Sedang kelompok Asy’ariyyah dan Maturidiyyah dinilai oleh Qardhawi sebagai kelompok Ahlussunnah dan masalah ini tidak perlu diperdebatkan.

KETIGA : SIKAP QARDHAWI TERHADAP SUNNAH
Qardhawi terbawa arus kelompok rasionalis (pemuja akal) dalam memahami sunnah (hadits) lewat akal mereka yang kerdil dan pemahaman mereka yang rusak. Bertolak dari pemahaman kaum rasionalis (pemuja akal) inilah Qardhawi menolak sebagain sunnah (hadits) dan memalingkan makna sebagian sunnah yang lainnya, yang menurut hawa nafsunya, tidak layak difahami secara lahir. Coba pembaca simak beberapa pendapat Qardhawi dalam mensikapi sunnah (hadits) :

1. Di dalam “Shahih Muslim” terdapat hadits marfu’ (hadits yang rangkaian perawinya sampai kepada Nabi) yang shahih :
“إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ”
Artinya : “Sesungguhnya ayahku dan ayahmu masuk nereka”.
Dan para ulama telah sepakat tentang kepastian hal itu (yaitu bahwa ayah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam) masuk neraka, pent.)

Qardhawi berkomentar : “Aku katakan : ’Apa dosa Abdullah bin Abdul Muththalib sampai-sampai dia masuk neraka, padahal dia termasuk ahlul Fatrah (orang-orang yang hidup pada masa transisi di antara dua orang rasul, pent.). Menurut pendapat yang benar bahwa mereka (ahlul Fatrah) ini selamat dari siksa neraka’.”

2. Di dalam “Shahih Bukhari” dan “Shahih Muslim” tercantum hadits marfu’ yang shahih :
يُوْتَى بِالْمَوْتِ كَهَيْئَةِ كَبْشٍ أَمْلَحَ
Artinya : “Maut (kematian) akan didatangkan (pada hari kiamat) dalam bentuk seekor domba jantan berwarna sangat biru”. (H.R. Bukhari – Muslim)
Qardhawi berkata : “Telah dapat diketahui dengan yakin (pasti) yang kepastiannya telah ditetapkan oleh akal dan wahyu bahwa kematian itu bukan seekor domba jantan atau sapi jantan atau salah satu jenis binatang”.

3. Di dalam “Shahih Bukhari” tercantum hadits marfu’ yang shahih :
لَنْ يُفْلِحَ قَوْمٌ وَلَوْا أَمْرَهُمْ امْرَأَةً. (رواه البخاري)
Artinya : “Tidak akan beruntung suatu kaum (bangsa) yang menguasakan urusan (pemerintah) mereka kepada wanita”. (H.R. Bukhari)

Qardhawi berkata : “Ketentuan ini hanya berlaku di zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di mana hak untuk menjalankan pemerintahkan ketika itu hanya diberikan kepada kaum laki-laki sebagai sikap kesewenang-wenangan. Adapun di zaman sekarang ini ketentuan ini tidak berlaku”.

4. Disebutkan di dalam hadits yang shahih :
مَا رَأَيْتُ مِن ناَقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِيْنٍ أَسْلَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ
Artinya : “Aku tidak pernah melihat makhluk yang kurang sempurna akalnya dan kurang sempurna ketaatan mengamalkan agamanya yang lebih mampu menggoyahkan hati seorang laki-laki yang teguh sekalipun daripada masing-masing orang di antara kalian (kaum wanita)”.

Qardhawi berkata : “Sesungguhnya pernyataan ini terlontar dari ucapan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk bergurau”.

5. Disebutkan dalam hadits shahih :
“لاَ يُقْتَلُ مُسْلِمٌ بِكَافِرٍ”
Artinya : “Seorang muslim tidak dijatuhi hukuman bunuh (hukum qishash) disebabkan membunuh orang kafir”.

Setelah Qardhawi menyatakan bahwa seorang muslim harus dijatuhi hukum bunuh (qishash) disebabkan ia membunuh orang kafir – suatu pernyataan yang bertentangan dengan ketentuan yang terkandung di dalam hadits di atas – Qardhawi berkata :
“Sesungguhnya pendapat ini (pendapat yang mengatakan bahwa seorang muslim harus dijatuhi hukuman qishash lantaran membunuh orang kafir, pent.) adalah pendapat yang benar, yang tidak layak pendapat yang lainnya diterapkan di zaman kita ini. Dan dengan memperkuat pendapat ini, berarti kita telah membatalkan semua argumen (alasan) pendapat lain. Dengan begitu berarti kita telah mengibarkan bendera syari’at Islam yang putih cemerlang (terang-benderang)”.

Dan masih banyak lagi pendapat-pendapat Qardhawi yang meyimpang (sesat) dalam mensikapi Sunnah Nabi di samping pendapat-pendapat Qardahwi yang telah diutarakan di atas.

KEEMPAT : SIKAP QARDHAWI TERHADAP KAUM WANITA
Qardhawi berusaha mengoyak tabir (hijab) yang menutupi kaum wanita dengan berbagai cara yang dapat ia lakukan. Berulangkali Qardhawi menyatakan bahwa memisahkan tempat kaum wanita dari tempat kaum pria hukumnya adalah bid’ah dan tergolong tradisi yang tidak berasal dari ajaran Islam , dan bahwa sekat (pembatas) yang memisahkan tempat kaum wanita dari tempat kaum pria harus dilenyapkan.

Qardhawi berkata dengan redaksi berikut ini : “Dalam usiaku yang telah mencapai 70 tahun aku pernah pergi ke Amerika untuk menghadiri konfrensi-konfrensi Islam. Akan tetapi sangat disayangkan bahwa ceramah-ceramah yang disampaikan dalam konfrensi-konfrensi Islam tersebut diikuti oleh para peserta wanita yang berada di suatu tempat (ruangan), sedang ceramah-ceramah yang diikuti oleh para peserta pria disampaikan di tempat (ruangan) yang lain. Suasana yang serba kaku tampaknya meliputi audiens (hadirin) dan terkesan bahwa mereka meniru-niru tradisi Barat, sehingga mereka berpegang pada pendapat yang kaku dan meninggalkan pendapat yang kuat. Akibatnya para peserta pria ditempatkan di ruang pertemuan yang terpisah dari ruang pertemuan para peserta wanita.

Mengenai acara yang sama, Qardhawi berkata : “Padahal konfrensi-konfrensi semacam ini merupakan kesempatan bagi seorang pemuda untuk menatap seorang pemudi sehingga hatinya menjadi tertarik, lalu si pemuda dapat leluasa menanyakan tentang identitas si pemudi yang dengan sebab itu Allah bukakan pintu hati muda-mudi tersebut, dan di belakang pertemuan itu terbentuklah keluarga yang islamiy”.

Pada acara yang sama pula (Konfrensi Islam), ketika Qardhawi dihampiri oleh seorang laki-laki yang ditugaskan untuk memberikan kata sambutan sebelum Qardhawi menyampaikan ceramah khusus di hadapan para peserta wanita, Qardhawi berkata : “Telah saya katakan kepada orang laki-laki yang ditugaskan untuk memberikan kata sambutan : ‘Apa peran Anda dalam acara ini ? Seharusnya peran Anda ini digantikan oleh salah seorang akhwat, karena pokok pembahasan yang akan diutarakan dalam ceramah adalah khusus untuk mereka (akhwat). Oleh karena itu salah seorang di antara akhwat itulah yang seharusnya memberikan kata sambutan sebagai pengantar ceramahku, mengucapkan sepatah kata, dan mengajukan pertanyaan-pernyataan, yang dengan cara ini berarti kita melatih mereka (akhwat) dalam bidang leadhersheap (kepemimpinan).

Tatapi sayangnya sikap sewenang-wenang dari kaum laki-laki masih saja menimpa kaum wanita sampai-sampai sikap sewenang-wenang ini terjadi dalam urasan-urusan khusus kaum wanita’.”

Qardhawi mengatakan bahwa wanita-wanita yang berhijab pun harus tampil dalam acara-acara televisi dan tayangan-tayangan parabola, dan para wanita harus ikut serta dalam acara-acara pementasan drama dan sandiwara.

Bahkan Qardhawi menuturkan bahwa dia mempunyai dua orang puteri yang telah menamatkan studinya di beberapa universitas di Inggris – di sini sebenarnya Qardhawi ingin mengajak orang untuk mendukung budaya ikhtilath (campur-baur laki-laki dengan para wanita di satu tempat), budaya yang tak tahu malu – sehingga kedua puteri Qardhawi tersebut mandapat gelar doktor, yang satu orang di bidang fisika nuklir dan yang lainnya di bidang biokimia.

KELIMA : QARDHAWI DAN SARANA-SARANA HIBURAN
Yusuf Qardhawi tergolong dalam kategori da’i berkedok agama yang paling terkenal getol mengajak orang untuk mendukung lagu, musik, dan berbagai sarana hiburan dan dia mengemukakan pernyataan semacam ini di berbagai kitabnya dan di berbagai kesempatan :

1. Qardhawi menyatakan diberbagai bukunya bahwa lagu (nyanyian) itu halal , dan nonton film di gedung bioskop itu halal dan baik.

2. Qardhawi menuturkan bahwa dia mengingkari para seniman (artis) yang meninggalkan dunia seni.

3. Qardhawi mendo’akan keberkahan (kebahagiaan) bagi orang-orang yang memakai kalung salib dan mempertontonkannya di depan khalayak ramai lewat pementasan drama yang menampilkan peran tokoh tokoh Salibis (Kristen) yang melakukan penyerangan berkali-kali terhadap pasukan kaum muslimin dalam Perang Salib ketika Qardhawi mengakhiri kata sambutannya. Qardhawi berkata :
“Berjalanlah kalian di atas keberkahan (kabahagiaan) yang dianugerahkan Allah ! Semoga Allah senantiasa menyertai kalian dan tidak menelantarkan kalian dalam melaksanakan tugas-tugas kalian”.

4. Qardhawi menuturkan bahwa dia suka mengikuti (menikmati) lagu-lagu Fa’izah Ahmad, Syaadiyah, Ummu Kultsum, Fairuz, dan penyanyi-penyanyi lainnya.

5. Qardhawi bertutur tentang dirinya bahwa dia hobbi nonton film, menikamati cerita-cerita bersambung, dan nonton sandiwara (drama). Film yang disukai Qardhawi misalnya : “Al Irhaab Wa Al-Kabaab” dengan sutradara ‘Aadil Imam – yang di dalamnya ditampilkan adegan pelecehan terhadap orang-orang yang menganut agama –, film “Layaali Hilmiyyah”, film “Ra’ufat Al’Hujjaan”, film “Ghiwaar”, film “Nuur Asy-Syariif”, film “Ma’aalii Zaayad”, dan film-film lainnya.

6. Qardhawi berfatwa bahwasannya dibolehkan bagi para wanita tampil di layar film dan televisi.

KEENAM : PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN QARDHAWI DALAM MASALAH FIQIH
Qardhawi telah malakukan penyimpangan melalui berbagai pendapat dan pemikirannya dalam masalah fiqih dengan membuang jauh-jauh nash-nash Al-Qur’an dan Al-Hadits serta mengesampingkan pendapat-pendapat para ulama. Silahkan pembaca simak bebarapa penyimpangan (kesesatan) pemikiran Qardhawi dalam masalah fiqih

1. Qardhawi menyatakan bahwa hukuman “rajam” termasuk kategori “ta’zir” (bukan hadd). Waliyyul Amri (penguasa) berhak membatalkan hukuman “rajam” bila melihat maslahat.

2. Qardhawi berpendapat bahwa riddah (kemurtadan) ada dua macam :
1. riddah mughallazhah (kemurtadan berat) yaitu kemurtadan yang dibarengi dengan tindakan bengis (kejam) untuk menentang masyarakat, oleh karena itu pelakunya harus dihukum bunuh (dihukum mati);
2. riddah mukhaffafah (kemurtadan ringan) yaitu semua jenis kemurtadan selain kemurtadan jenis pertama. Pelaku kemurtadan yang tertakhir ini tidak boleh dihukum bunuh (hukum mati)

3. Qardhawi berpendapat bahwa seorang wanita boleh memegang tampuk kepemimpinan umum.

4. Qardhawi berpendapat bahwa sorangan wanita apabila ikut serta dalam jual-beli dan berbagai jenis mu’amlah, maka persaksiannya disetarakan dengan persaksian seorang laki-laki.

5. Qardhawi berpendapat bahwa mencukur jenggot itu boleh.

6. Qardhawi menyatakan bahwa riba (bunga uang) yang sedikit, 1% atau 2%, dibolehkan dengan alasan untuk kepentingan biaya administrasi.

Di samping Qardhawi membolehkan (memandang halal) lagu, musik, televisi, tayangan parabola, cerita bersambung, isbal (mamanjangkan) kain sampai di bawah matakaki, wanita menampakkan wajah (tidak bercadar), menggambar makhluk bernyawa, nonton drama (sandirwara), menjual khamr (minuman keras) dan daging babi kepada orang kafir, mencangkok anggota badan seorang muslim dengan anggota badan seekor babi, laki-laki berjabatan tangan dengan wanita, berpakaian dengan mode pakaian orang-orang kafir, makan daging binatang yang mati mendadak, wanita bepergian jauh ke luar negeri untuk keperluan belajar (studi) tanpa di temani mahramnya, dan lain-lain.

Tepat sekali ucapan seseorang yang menyatakan bahwa Qardhawi – dengan fatwa-fatwanya dan kelancangannya mengubah syari’at Islam – sesungguhnya dia sedang berteriak kepada semua orang yang menisbatkan dirinya kepada Islam sambil mengucapkan kata-kata kepada mereka dengan lisan tingkahlakunya : “Lakukanlah apa saja yang hendak kalian lakukan ! Karena masuk surga sudah pasti bagi kalian”.

Kita mohon kepada Allah Ta’aala agar Dia memberikan ketabahan (keteguhan hati) kepada kita dalam perpegangteguh pada Islam dan Sunnah, agar Dia melindungi kita dari bahaya pendapat-pendapat semacam ini dan para pencetusnya, dan agar Dia menjadikan kita termasuk orang-orang yang berpegang teguh pada petunjuk Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam, keluarganya, dan para sahabatnya sampai hari pembalasan.

KETUJUH : QARDHAWI MEMPOSISIKAN MAKHLUK LEBIH TINGGI DARI KHALIQ DAN DIA MENGHARAPKAN NEGARANYA BISA SEPERTI NEGARA ISRAEL
Qardhawi berkata : “Wahai saudara-saudara sekalian, sebelum meninggalkan tempat ini, saya ingin menyampaikan suatu kalimat berkenaan dengan hasil Pemilu Israel. Dulu orang-orang Arab menaruh harapan kepada kesuksesan Perez dan dia sekarang telah jatuh, inilah yang kita puji dari Israel.

Kita berharap nagara kita bisa seperti negara ini (Israel), yaitu karena kolompok kecil seorang penguasa bisa jatuh, dan rakyatlah yang menentukan hukum tanpa ada hitung-hitungan prosentase yang kita kenal di negeri kita 99,99 persen. Sungguh ini semua adalah kedustaan dan tipuan. Seandainya Allah menampakkan diri kepada manusia, maka Dia tak akan mampu mancapai prosentase sebesar ini. Kami mengucapkan selamat kepada Israel atas apa yang telah diperbuatnya.

———————–1.Acara pertemuan “Asy Syari’ah wal Hayaah” dengan tema “Kelompok-kelompok Non-muslim Di Bawah Naungan Syari’at Islam” yang diselenggarakan pada tanggal 12 Oktober 1997 M lewat stasiun televisi “Al-Jaziirah” – semoga Allah melindungi kita dari bencana yang disebarkan oleh stasiun televisi ini – dan pernyataan Qardhawi bahwa orang-orang kafir bersaudara dengannya tertera di berbagai kitab karangannya, antara lain : kitab “Fataawaa Mu’aashirah” (“Fatwa Kontemporer”) (2/668), kitab“Al Khashaa’ishu Al ‘Aammah lil Islaam” (“Karakteristik Islam”) halaman 90-93, dan kitab “Malaamih Al Mujtama’ Al Islaamiy” halaman 138. Pernyataan yang sama dikemukaan pula oleh Qardhawi lewat berbagai acara yang menampilkan Qardhawi, yang dapat disaksikan melalui tayangan-tayangan parabola. Untuk menghilangkan keragu-raguan (prasangka yang tidak baik), perlu penulis nyatakan bahwa apa yang penulis nukil dari Yusuf Qardhawi melalui acara-acara yang menampilkannya lewat tayangan-tayangan parabola, penulis sendiri tidak menyaksikannya secara langsung – penulis berlindung kepada Allah dari menyaksikan acara semacam ini – dan penulis hanya melihat buku yang memuat laporan acara-acara yang diselenggarakan melalui tayangan-tayangan parabola. Dan laporan ini juga termuat pada situs Qardhawi yang terdapat di dalam jaringan internet. * Maksud Qardhawi, orang-orang Kristen Qibthi pun (di Mesir) tergolong orang-orang beriman, sehingga orang-orang yang mati dalam peperangan dari kalangan mereka dinilai sebagai syuhada’ (orang yang mati syahid), pent. 2.Lihat kitab “Ghairul Muslimiin fii Al Mujtama’ Al Islaamiy” (“Kelompok-kelompok Non-muslim Di Bawah Naungan Syari’at Islam”), cetakan ke empat, tahun 1405H, halaman 68. Dan Qardhawi mengemukakan pula pernyataan ini lewat acara di atas (acara “Asy Syari’ah wal Hayaah”), dan di berbagai kitab karangannya yang lain. 3.Lihat kitab “Al Ummah Al Islamiyyah Haqiiqatun La Wahmun”, cetakan pertama, tahun1407 H, halaman 70. Dan Qardhawi mengemukakan pernyataan ini pula lewat acara “Ash Shiraa’u baina Al Muslimiina wa Al Yahudi” (“Pertarungan Pemikiran Antara Kaum Muslimin dan Orang-Orang Yahudi”) berikut ini. 4.Acara “Asy Syari’ah wa Al Hayaah” lewat pertemuan yang bertemakan “Ash Shiraa’u baina Al Muslimiina wa Al Yahudi” (“Pertarungan Pemikiran Antara Kaum Muslimin dan Orang-Orang Yahudi”) yang diselenggarakan pada tanggal 7 Desember 1997M. 5.Pertemuan dengan tema “Ghairul Muslimiin fi Zhilli Asy Syari’ah Al Islamiyah” (“Kelompok-kelompok Non-Muslim Di Bawah Naungan Syari’at Islam”) yang merupakan bagian dari acara “Asy Syari’ah wa Al Hayaah” 6.Pertemuan dengan tema “Al Islaamu Diinul Basyaa’iri wal Mubassyiraat” (“Islam agama Pembawa Kabar Gembira”) yang merupakan bagian dari acara “Asy Syari’ah Wal Hayaah” yang diselenggarakan pada tanggal 24 Januari 1999M. 7.Kitab “Al Islaam wa Al Ilmaaniyyah” (“Islam dan Sekularisme”) halaman 101, dan kitab “Syari’atul Islami Khuluuduhaa wa Shalaahuhaa li Attathbiiqi” (“Syari’at Islam Relevan Sepanjang Zaman”) halaman 52. Dan Qardhawi mengutarakan pernyataan ini lewat berbagai acara tayangan parabola. 8.Qardhawi mengemukakan pernyataan ini di beberapa kitabnya dan lewat berbagai kesempatan, diantaranya di dalam kitab “Al Halaalu wa Al Haraamu” (“Halal dan Haram”), kitab “Gharul Muslimiina fi Al Mujtama’ Al Islaamy” (“Kelompok-kelompok Non-Muslim Dalam Masyarakat Islam”) dan kitab-kitab Qardhawi yang lainnya. Qardhawi mengemukakan pula pernyataan ini lewat acara “Asy Syari’ah wa Al Hayaah” (“Syari’at dan Kehidupan”) dalam sebuah pertemuan yang bertemakan “Ghairul Muslimiina fi Zhilli Asy Syari’ah Al Islamiyah” (“Kelompok-kelompok Non-Muslim Di Bawah Naungan Syari’at Islam”) dan pertemuan “Ash Shiraa’u Baina Al Muslimiin wa Al Yahudi” (“Pertarungan Pemikiran Antara Kaum Muslimin dan Orang-orang Yahudi”) 9.Lihat kitab “Fataawaa Mu’aashirah” (“Fatwa Kontemporer”), juz 2 halaman 671, dan kitab “Ash Shahwah Al Islaamiyyah Baina Al Ikhtilaaf Al Masyruu’ wa At Tafarruq Al Madzmuum” (“Kebangkitan Islam Antara Perbedaan Pendapat Yang di Syari’atkan dan Perpecahbelahan Yang Tercela”) halaman 147. 10.Acara “Al Muntadaa” berupa pertemuan yang bertemakan “Mustaqbalul Ummah Baina At Tafaa’uli wa At Tasyaa’um” (“Masa Depan Islam antara Optimisme dan Pessimisme”) yang diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 1998M melalui stasiun televisi “Abu Dhabi” – semoga Allah melindungi kita dan saudara-saudara kita kaum muslimin dari malapetaka yang ditebarkan oleh stasiun televisi tersebut –, dan acara “Asy Syari’ah wa Al Hayaah” (“Syari’at dan Kehidupan”) berupa pertemuan bertemakan “Ghairul Muslimin fi Dzilli Asy Syari’ah Al Islamiyyah”. 11.Acara “Asy Syari’ah wa Al Hayaah” (“Syari’at dan Kehidupan”) lewat pertemuan bertemakan “Al ‘Alaaqaat Ad Dualiyah” (“Hubungan Internasional”) yang diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 1998M. 12.Acara “Asy Syari’ah wa Al Hayaah” (“Syari’at dan Kehidupan”) lewat pertemuan bertemakan “Ghairul Muslimin fi Dzilli Asy Syari’ah Al Islamiyyah” (“Kelompok-kelompok Non-Muslim Dibawah Naungan Syari’at Islam”), dan pertemuan dengan tema “Fadhlu Al Asyri Al Awaakhiri Min Ramadhaana” (“Keutamaan Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan”) yang diselenggarakan pada tanggal 26 Desember 1999M. Dan lihat kitab “Fataawaa Mu’aashirah” (“Fatwa Kontemporer”) juz 2, halaman 617. 13.Acara “Asy Syari’ah wa Al Hayaah” (“Syari’at dan Kehidupan”) lewat pertemuan bertemakan“Ghairul Muslimin fi Dzilli Asy Syari’ah Al Islamiyyah” (“Kelompok-kelompok Non-Muslim Dibawah Naungan Syari’at Islam”), dan lihat kitab “Ghairul Muslimiin Fi Al Mujtama’ Al Islamiy” (“Kelompok-kelompok Non-muslim di Bawah Naungan Masyarakat Islam”) halaman 22. 14.Acara “Asy Syari’ah wa Al Hayaah” (“Syari’at dan Kehidupan”) lewat pertemuan bertemakan“Ghairul Muslimin fi Dzilli Asy Syari’ah Al Islamiyyah” (“Kelompok-kelompok Non-Muslim Dibawah Naungan Syari’at Islam”), dan lihat kitab “Ghairul Muslimiin Fi Al Mujtama’ Al Islamiy” (“Kelompok-kelompok Non-muslim di Bawah Naungan Masyarakat Islam”) halaman 55. 15.Pernyataan ini disebutkan di dalam artikel yang berjul “Ziyaratul Al Qardhawii Li Iraan” (“Kunjungan Qardhawi ke Negara Iran”), dan pernyataan ini juga tercantum di pada situs Qardhawi di dalam jaringan internet. Perhatikan kitab “Al Marja’iyyah Al Ulyaa Li Islam” halaman 14, dan pertemuan bertemakan “Mustaqbal Al Ummah Baina At Tafaaul Wa At Tasyaaum” (“Masa Depan Umat Islam Antara Optimisme dan Pesimisme”) yang merupakan bagian dari acara “Asy Syari’ah wa Al Hayaah” (“Syari’at dan Kehidupan”). Dan lihat kitab “Al Ghazaali Kamaa ‘Araftahu” (“Muhammad Al Ghazali Sebagaimana Yang Anda Kenal”), halaman 242. 16.Acara “Asy Syari’ah wa Al Hayaah” (“Syari’at dan Kehidupan”) lewat pertemuan dengan tema “Al Islam wa Syabakah Al Intarnit” (“Islam dan Jaringan Internet”) yang diselenggarakan pada tanggal 28 Juni 1998M. 17.Qardhawi mengemukakan pernyataan ini di dalam kitab-kitabnya secara umum ketika ia memaparkan sikapnya terhadap Ahlussunnah wal Jama’ah. Perhatikan misalnya kitab “Al Marji’iyyah Al ‘Ulyaa Li Al Islaam”, halaman 320-352, dan kitab “As Sunnah Mashdarul Ma’rifah wa Al Hadhaarah” halaman 95. 18.Lihat kitab “Kaifa Nata’aamalu ma’a As Sunnah An Nabawiyyah” halaman 77. 19.Lihat kitab “Kaifa Nata’aamalu ma’a As Sunnah An Nabawiyyah” halaman 162. 20.Sebuah acara di stasiun televisi “Art” yang diadakan pada tanggal 4 Rajab 1418H. berupa seminar yang diselenggarakan untuk menampilkan Qardhawi dan sekelompok wanita yang memamerkan aurat dan perhiasan mereka guna membahas hukum-hukum dari sunnah-sunnah Nabi yang pemahamannya diselewangkan untuk mendukung kesesatan mereka. 21.Qardhawi menyatakan hal itu pada acara seminar yang sama. 22.Lihat kitab “Asy Syaikh Al Ghazzaali Kama ‘Araftaahu” (“Syaikh Muhammad Al Ghazzali Sebagaimana Yang Anda Kenal”) halaman 168. 23.Qardhawi mengutarakan pernyataan ini di beberapa kitab karangannya, dan diberbagai acara serta di berbagai seminar yang Qardahwi ditunjuk menjadi pembicaranya. Di antaranya kitab “Awlawiyyaat Al Harakah Al Islaamiyyah” halaman 67, kitab “Malaamih Al Majtama’ Al Muslim” halaman 3, dan kitab “Markaz Al Mar’ah” halaman 41-130. 24.Qardhawi mengemukakan pernyataan ini pada pertemuan yang bertemakan “Tahaddiyaat Al Mar’ah Al Muslimah Fi Al Gharbi” yang merupakan bagian dari acara “Asy Syari’ah wa Al Hayaah” yang diselenggarakan pada tanggal 13 Juni 1999M. 25.Qardhawi mengemukakan perkataan ini dalam pertemuan yang bertemakan “Al Fadhaa’iyyaat” (“Tayangan-tayangan Parabola”) yang merupakan bagian dari acara “Asy-Syari’ah wa Al Hayaah” yang diadakan pada tanggal 13 Juni 1999M. 26.Majalah “Al Mujtama’” Edisi no. 1319 tanggal 9 Jumada Ats Tsaaniyah 1419H. 27.Tabloid “Akhbaar Al Usbuu’” Edisi no. 401, hari Sabtu, 5 Maret, 1994M. Lihat majalah “Sayyidatuhum” Edisi 678, tanggal 5 Maret 1994M. 28.Pernyataan ini disampaikan Qardhawi di dalam kitab-kitab Qardhawi secara umum seperti kitab “Al Halaal wa Al Haraam”, kitab “Al Marja’iyyah Al ‘Ulyaa”, dan “Fataawaa Mu’aashirah”. Disampaikan pula pada acara pertemuan dengan tema “Akhlaaqiyyatul Muslim” yang merupakan bagian dari acara “Asy Syari’ah wa Al Hayaah” yang diadakan pada tanggal 14 Juni 1999M, dan pada pertemuan terbuka dengan tema “As’ilaatul Musyaahidiin” (“Pertanyaan-pertanyaan dari Para Penonton”) yang diadakan pada tanggal 12 April 1998M. 29.Lihat kitab “Al Halal Wa Al Haram” 30.Pernyataan ini dikemukakan Qardhawi pada pertemuan terbuka dengan tema “As‘ilah Al Musyaahidiin” (“Pertanyaan-pertanyaan Dari Para Penonton”) yang merupakan bagian dari acara “Asy-Syari’ah wa Al Hayaah” yang diselenggarakan pada tanggal 12 April 1998 M. 31.Fatwa Qardhawi yang tercantum pada situs “Al-Islam Fi Al Intarnit” , dan situs di bawah asuhan Qardahwi, yang menebarkan perkara-perkara yang menimbulkan bencana-bencana besar antara lain membuka peluang untuk dapat menyaksikan semua tayangan parabola yang ada di dunia internasional sampai-sampai kepada tayangan “Patikan”, peluang untuk saling berkenalan sampai-sampai perkenalan dua orang yang lain jenis, pelayanan perkawainan (biro jodoh) sampai-sampai pernikahan orang-orang non-muslim, bidang kesenian dan kebudayaan termasuk di dalamnya pembahasan tentang film-film, drama-drama, dan tayangan-tayangan parabola, foto-foto dan gambar-gambar wanita pamer aurat, tokoh-tokoh rasionalis (pemuja akal) seperti Al-Jaahizh dan Imaarah, dan pengkultusan pentolan-pentolan thaghut seperti As-Sanhuri dan hal-hal lain yang membawa bencana. Dan Qardhawi menyatkan bahwa ia ingin menjadikan situs ini markas (pusat) fatwa internasional. 32.Surat kabar “Ar-Raayah Al-Quthriyyah”, Edisi 5969, tanggal 19 Jumaadal ‘Ulaa 1419 H. 33.Surat kabar “Ar-Raayah Al-Quthriyyah”, Edisi 5969, tanggal 19 Jumaadal ‘Ulaa 1419 H, dan majalah “Sayyidatuhum” edisi 678 no. 5 tanggal 11 Maret 1994 M. Lihat tabloid “Akhbar Al Usbuu’” edisi 401 tanggal 23 Ramadhan 1414 H. 34.Qardhawi mengatakan hal itu pada pertemuan dengan tema “Al Fadhaaiyyaat” (“Tayangan-tayangan Parabola”) yang merupakan bagian dari acara “Asy Syari’ah wa Al Hayaah” yang diselenggarakan pada tanggal 13 Juni 1999 M. 35.Pernyataan ini dikemukakan Qardhawi pada acara “Al Muntaa” lewat stasiun televisi Abu Dhabi berupa pertemuan dengan tema “Syuruut Al Fatwa” (“Syarat-syarat Fatwa”) yang diselenggarakan pada tanggal 10 Januari 1998 M. Dan ini diisyaratkan oleh Qhardhawi dalam kitab “Al Khashaa’ish Al ‘Aammah li Al Islaam” halaman 240. Pernyataan Qardhawi ini bertentangan dengan ijma’ (kesepakatan para ulama) sebagaimana yang dinukil oleh beberapa orang ulama seperti Ibnul Mundzir, Ibnu Abdil Barr, Ibnu Quddaamah, Syaikhul Islam (Ibnu Taimiyah), Ibnu Rusyd dan yang lainnya. 36.Pernyataan ini dikemukakan Qardhawi dalam kitabnya yang berjudul “Al Halal Wa Al Haram” halaman 91, dan di dalam kitabnya yang berjudul “Al Marji’iyyah Al ‘Ulyaa” halaman 243, juga di dalam kitabnya yang berjudul “Madkhal Li Diraasati Asy-Syarii’ah” halaman 85. Qardhawi mengemukakan pula pernyataan ini di dalam pertemuan yang bertema “As Sunnah Mashdar Li At Tasyrii’” (“Sunnah Sumber Pembentukan Hukum Islam”) yang merupakan bagian dari acara “Asy Syarii’ah Wa Al Hayaah”, dan pada pertemuan yang bertema “Az Zawaaj Min Ghairi Al Muslimaat” yang merupakan bagian dari acara “Al Muntada”. Pernyataan Qardhawi ini bertentangan dengan Ijma’ (kesepakatan para ulama) yang dinukil oleh Ibnu Hazm, Ibnu Abidin, dan yang lainnya. 37.Dari kaset berisi rekaman suara Qardhawi dan bantahan Syaikh Ibnu “Utsaimin, dan kaset tersebut ada di “Tasjillat (studio Rekaman) ‘Al-Ashaalah” di Jeddah, di wilayah Ats-Tsaghr.

Sumber:
sahab

Dicopy dari: http://www.ahlussunnah-jakarta.org/detail.php?no=87

Komentar
  1. Erika Evangela berkata:

    Wah hebat sekali anda menuduh Yusuf Qaradhawi yang bukan-bukan.Kebanyakan apa yang anda ungkapkan sama sekali tidak sesuai kenyataan.Dalil yang anda ungkapkan kebanyakan adalah propaganda dari Kerajaan Arab Saudi yang kini menjadi corong Barat dan pengkhianat terbesar dalam kejatuhan khalifah Turki Utsmani.Mudah-mudahan syaikh yang mengajari anda, utamanya Syaikh Muqbil yang berlindung di Arab Saudi, termasuk anda sendiri diampuni Allah SWT atas banyak komentarnya yang memecah belah persatuan umat Islam.Dengan mudahnya anda berkomentar.Saya ingin bertanya sudah berapa butir peluru yang anda sumbangkan untuk perjuangan umat Islam yang kini sedang tertindas?Anda bukan mempersatukan melainkan memecah belahnya!Dengan tegas saya ungkapkan Syaikh Yusuf Qardhawi adalah orang pertama yang berdiri berani melawan hegemoni para penindas negeri-negeri Islam.Sementara anda dan Syaikh anda?Wallahu A’lam, hobinya hanya tuduh sana-sini.Saudi memang benteng terkuat anda saat ini ===== cutting============

    Sebelumnya kami ucapkan Jazakallah khoiron katsiro atas komentar anda di blog kami. Tentang masalah kejadian di Saudi Arabiah, sesungguhnya kami sering membaca syubhat-syubhat semacam ini forum-forum, misal di http://www.my….com dan semuanya hanyalah syubhat bagaikan bait al-ankabut.

    Kemudian kami nasehatkan kapada anda bahwa sesunggunya Allah Ta’ala telah berfirman:
    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ (6) سورة الحجرات.
    “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” (QS. Al-Hujurat: 6). Maka hendakalah anda berhati-hati dalam menukil berita wahai saudaraku.

    Tentang Yusuf Qordhowi –selain yang telah kami paparkan-, Syaikh Ali Hasan bin Abdil Hamid hafizahullah dalam kitabnya Aqlaniyun menerangkan tentang penyimpangan Yusuf Qordhowi dari sisi aqidah. Beliau menerangkan bahwa Yusuf Qordhowi menolak hadits tentang lalat padahal hadits ini berderajat shahih.

    Kemudian kepada al-akh joesach, sesungguhnya Allah Ta’ala telah berfirman:
    …قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ (9) سورة الزمر.
    “Katakanlah:’Adakah orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui’. Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran” (QS. Az-Zumar: 9).

    Dan sungguh, kami tidak menemukan dalil-dalil ilmiah anda. Kemudian, sesungguhnya kami telah mengetahui tentang siapa anda, bukankah anda adalah orang yang selalu menghina keagungan agama ini (baca: islam) dalam blog anda?! Dan bukankah anda adalah seorang yang sedang belajar untuk menjadi seorang….. .Hal ini sebagaimana yang terdapat diblog anda. Allahu yahdik…. Allahu A’lam.

    Kuwait, 01 Rabi’ul Awwal 1428 – 19 Maret 2007

  2. antosalafy berkata:

    Erika Evangela adalah salah satu contoh fanatikus buta pada “ulama”nya. Dan ini adalah penyakit kronis pada diri sebagian kaum muslimin.

  3. Rudi berkata:

    Sungguh…hampir semua tulisan ini adalah fitnah yang sangat kejam. Bukankah pitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Tobatlah anda secepatnya, dan meminta maaflah kepada Ust Yusuf Qordowi. Saya sudah membaca beberapa buku yang anda sampaikan, tapi jauh sekali dari yang diterangkan yang di tulisan ini. Maaf, orang mukmin itu adalah bersaudara. senyum itu adalah sedekah, tapi mengapa kebanyakan dari orang salafy yang saya lihat mukanya tegang-tegang seperti mau marah saja. Bukankah itu mengingkari sunnah?

    Tujukan bukti-bukti anda bahwa artikel-artikel dalam web ini berisi fitnah. Qul hatu burhanakum inkuntum shodiqin!

    Kuwait, 12 Rabi’ul Awwal 1428 – 30 Maret 2007

  4. Rudi berkata:

    Saya heran juga dengan Antosalafy ini, dia belum kenal dengan orangnya, tapi sudah menganggap orang terkena penyakit kronis. Jangan-jangan sebaliknya. Buktinya nama anda pakai salafy, berarti andalah yang fanatik dg kelompok dan tokoh anda, dan mungkin juga andalah yang terkena penyakit kronis.

    Tentang kesalahan Yusuf Qordhowi, atm bisa lihat dalam karya-karyanya, misal Halal dan haram dalam Islam. Bukankah ia menghalalkan cinema, musik dll. Perhatikanlah wahai orang-orang yang berakal.

    Kuwait, 12 Rabi’ul Awwal 1428 – 30 Maret 2007

  5. antosalafy berkata:

    Buat Rudi:
    Rud, lihatlah suatu perkara itu dengan kacamata syariat/agama dengan sikap yang tenang! Periksalah dahulu sebelum menduga dan memutuskannya!

    Sesungguhnya orang-orang yang paling sayang kepada manusia adalah ahlis sunnah salafiyun. Karena mereka adalah orang-orang yang menerangkan Al-Haq dan menyuruh umat untuk mengikutinya, serta menjelaskan Kebatilan dan menyuruh umat untuk menjauhinya. Sehingga tampaklah hitam dan putih, terang jalannya, dan kaum muslimin selamat dunia dan akhirat. Adapun peringatan dan pengungkapan kesalahan-kesalahan tokoh-tokoh kesesatan itu adalah agar umat tahu bahwa mereka salah dalam hal yang sangat vital dalam agama ini, tidak bisa dianggap main-main. Dengan begitu, setelah umat paham maka semakin berkuranglah pengikut tokoh-tokoh tadi. Jika tokoh-tokoh kesesatan tadi segera taubat maka itu yang diharapkan, tetapi jika tokoh-tokoh itu tetap dalam kebid’ahannya dan mati masih dalam keadaannya maka dia akan berkurang beban dosa yang dipikulnya kelak. Karena pengikutnya sedikit sehingga yang akan menuntutnya kelak karena penyesatannya juga sedikit. Inilah letak kebaikan dan kasih sayang ahlis sunnah salafiyun kepada kaum muslimin. Kaum salafy adalah kaum yang selalu beramar ma’ruf nahi munkar.

    Jazakallah khoiron katsiro.

  6. Rudi berkata:

    Disinilah letak kesalahan anda antosalafy. anda dan kelompok anda merasa yang paling benar. anda merasa yang paling melakukan beramar ma’ruf nahi mungkar, dan orang orang lain yang tidak seide dg anda adalah salah. sehingga kesan anda selalu mencari-cari kesalahan orang lain adalah menjadi ciri khas yg tak bisa dilepaskan, dan bahkan sudah sampai kepada pitnah (semoga Allah SWT mengampuni anda semuanya). Perbedaan persepsi tentang menafsirkan ayat Al-Qur’an dan Hadits, menjadi hal yang mencolok sebagai dalil kelompok anda untuk memponis orang lain sebagai orang yang sesat, Naudzubillahi min dzaliq. Salah satu contoh tentang meninggikan kain di atas mata kaki, melarang orang mencukur jenggot, Dll. Tapi saya faham, anda dan kelompok anda adalah orang yang memahami agama ini dengan kaku. Oleh sebab itu anda nggak usah pakai mobil kemana-mana, cukup pakai onta saja ya. Oh ya, perlu anda ketahui, Ust. Yusuf Qordowi adalah orang sangat anti dengan amerika, israel dan sekutunya yang notabenenya adalah orang kafir. Jadi salah kalau anda menilai beliau sebagai orang mendoakan keberkahan bagi yang memakai salib di kalungnya dan berpihak kepada Israel. Jangan-jangan anda sudah terpengaruh dengan misi israel dan sekutunya termasuk negara Arab Saudi dan Kuwait yang patuh kepada Amerika… Hiiii seram…

    Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
    عن أبي هريرة رضي الله عنه – عن النبي صلى الله عليه و سلم – قال:”ما أسفل من الكعبين من الإزار ففي النار” (رواه البخاري)
    Dari Abi Hurairoh radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam ia bersabda:”Apa-apa yang berada melebihi kedua mata kaki dari pakaian, maka tempatnya di Neraka” (HR. Bukhari no. 5787).

    Dan juga didasarkan pada apa yang diriwayatkan dari Abu Dzar radhiallahu ‘anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:”Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat kelak, serta tidak dilihat oleh-Nya dan Dia tidak akan mensucikan mereka, serta bagi mereka azab yang pedih”.

    Beliau (Abu Dzar radhiallahu ‘amhu, pent) mengatakan:’Hal itu dibacakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam sebanyak tiga kali’. Abu Dzar mengatakan:’Mereka benar-benar gagal dan merugi, siapakah mereka ya Rasulullah?’. Beliaupun menjawab:”Pria yang memanjangkan pakaian di bawah mata kaki (musbil), orang yang menyebut-nyebut pemberian, serta orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu” (Untuk dalil-dalil selanjutnya anda dapat lihat pada kitab Riyadhus Sholihin, karya Imam An-Nawawi rahimahullah KITABUL LIBAS, BAB ke-119).

    Sedangkan dalil tentang larangan memotong LIHYAH/jenggot adalah sbb:

    Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
    قصوا الشوارب واعفوا أللحي, خالفوا المشركين (رواه البخاري و مسلم)
    “Potonglah kumis dan peliharalah Lihya, selisihilah orang-orang musyrik” (HR. Bukhari; Muslim).

    Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
    جزوا الشوارب وأرخوا أللحي, خالف المجوس (رواه مسلم في صحيحه)
    “Potonglah kumis dan biarkanlah/peliharalah lihya, selisihilah orang-orang Majusi” (HR. Muslim dalam Shahih-nya).

    Semua lafadz hadits tentang lihya berenada PERINTAH dan sudah ma’ruf bahwa apabila sesuatu bernada PERINTAH maka hal itu adalah WAJIB HUKUMNYA.

    Benarkah YUSUF QORDHOWI sangat anti dengan AMRIK dan Israel? InsyaAllah jawabannya telah ada dalam artikel ini.

    Kuwait, 16 Rabi’ul Awwal 1428 – 3 April 2007

  7. Jafar Salih berkata:

    Assalamu ‘alaikum, Ahlan Abdurrahman, baru sekarang ada dapet blog antum. oh ya web kami sudah hadir kembali Alhamdulillah (www.ahlussunnah-jakarta.com. Sampaikan terus kebenaran, jangan surut! karena para pengekor kebatilan sebenarnya tidak punya pegangan dalil selain perasaan saja. dan itu terbukti dari postingan mereka dan bantahan antum yang ilmiyah. A’anakallah

    Wa ‘alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh.
    Jazakumullah khoiron katsiro. Semoga Allah memberikan kemudahan kepada kami, amiin.

  8. joe berkata:

    Assalamu’alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh
    maaf akh hukum cadar gmn sh?
    jazakalloh khairon

    Wa ‘alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh.

    Ulama berbeda pendapat dalam masalah ini. Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam kitabnya “Jilbab Mar’atul Muslimah” menerangkan bahwa hal ini Mustahab (=disukai) tetapi beberapa masyayikh, misal Syaikh Al-‘Utsaimin rahimahullah dan Syaikh Ibn Baaz rahimahullah berpendapat bahwa cadar adalah wajib. Dan kami pribadi memegang pendapat bahwa cadar adalah wajib hukumnya. Karena sumber fitnah wanita adalah wajahnya, Allahu A’lam.

    Kuwait, 25 Jumadil Awwal 1428 H/10 Juni 2007 M

  9. irfandra berkata:

    Andai saudara Rudi dapat membuat jawaban, mengapa menganggap Dr. Yusuf Qardhawi itu anti Amerika, Israel dan Kuffar sejenisnya tentu saja akan sangat membantu menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya. Hanya saja dalil-dalil dan alasan yang dikemukakan akh Abdurrahman begitu gamblang dan sukar untuk dibantah. So, gmn orang seperti saya, bisa menganggap Dr. Qardhawi itu sebaliknya (selain yang disebutkan di atas karena tidak ada dalil pembantahnya sama sekali)???

  10. antosalafy berkata:

    Semoga Allah memberikan barakah dan taufiq kepada Saudara Irfandra dan Saudaraku Abdurrahman Abu Muhammad serta kepada kita semua.

  11. farid berkata:

    terus terang terhadap permasalahan ini ,saya belum berani mengambil suatu sikap,ini memandang apakah yang di tuturkan oleh abu afifah ini,memang betul atau sebaliknya,karena sejauh fakta yang kita lihat memang qardawi adalah seorang ulama yang bertekad ingin mempersatukan ummat,bahkan ingin menjadikan islam agama yang mudah ,walaupun seperti itu,jika apa yang di sampaikan oleh abu afifah memang benar ,saya bisa katakan qardami adalah ulama yang sangat berbahaya pada saaat ini ,jika sebaliknya,semua yang di ucapkan oleh abu afifah tidak benar,hanya allah lah yang memberikan balasan terhadap tuduhannya yang tidak mempunyai bukti kuat sedikitpun,pada akhirnya hanya kepada allah lah kita berserah diri allahhua,lam

    Semoga Allah memberikan kemudahan kepada kami, anda dan umumnya kaum muslimin dalam menerima kebenaran.Aamin.

  12. madhee berkata:

    Apa yang ditampilkan saudara abdurrahman diatas, bisa membuat orang malah bertanya “Apa benar begitu?”. Padahal lebih bagus lagi kalau saudara menulis juga penggalan-penggalan lengkap tentang alasan kenapa Qardawi berfatwa seperti itu (baca & kutip dari kitab aslinya Halal wal haram) untuk membuat orang semakin yakin. Kalau hanya mengcopy dari http://ahlussunah-jakarta.org/ seperti diatas terlihat ada kefanatikan yang besar terhadap jama’ah salafi dan kedengkian para pengikut Qardhawi.
    Sementara untuk Erika dan Rudi jangan terbawa emosi, kalau seperti itu juga terlihat ada kefanatikan terhadap Qardawi.
    Untuk antosalafi, huebat banget, kefanatikannya terlihat banget, saya lihat loch perkembangan blog kamu, jujur saja, saya jadi takut sendiri.
    Tidakkah kalian memahami makna ayat dibawah ini :

    Surat 003 ALI-IMRAN Ayat 103
    وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعا ً وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاء ً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ~ِ إِخْوَانا ً وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَة ٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِه ِِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
    Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

    Surat 049 AL-HUJURAT Ayat 010
    إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَة ٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
    Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.
    Atau justru kalian adalah tergolong orang-orang yang suka memecah belah agama?

    Surat 006 AL-AN’AM Ayat 159
    إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعا ً لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْء ٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
    Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.

    Surat 030 AR-RUM Ayat 032
    مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعا ً كُلُّ حِزْب ٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
    yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.

    Semoga Allah melindungi umat-Nya dari kefanatikan yang berlebihan terhadap ulama dan jama’ahnya saja. Kasihan sekali ya kalian. Wallahu a’lam.

    Kami bahkan mempertanyakan sebaliknya, bukankah IKHWANUL MUSLIMIN adalah gerakan yang memecah belah ummat ini?, mereka berpartai-partai, cinta dan benci karena partainya dll. Hal ini bukan omong kosong, kami saksikan sendiri di sini (Kuwait). Barokallah fiik.

  13. orang awam berkata:

    Ass. Wr Wb,
    Sekadar partisipasi, ada baiknya kita melihat situs ini :http://alex****.blogspot.com/, semoga bermanfaat.
    Wassalam.

    Wa ‘alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh.

    Terima kasih atas undangannya.

  14. assalamualaikum…..Alhamdulillah,hati ana senang sekali bisa mendapatkan ilmu lewat blog ini. syukron…atas ilmunya,sampaikanlah kebenaran walau itu pahit, kebenaran akan tetap menang walau tersamarkan oleh kebatilan,moga Istiqomah……..Oh iya ana turut prihatin sama ukhty erika evangela,moga Allah memberikan hidayah dan membukakan mata hatinya agar bisa berlapang dada di dalam menerima kebenaran,sekedar masukan saja buat ukhty kebenaran itu pahit ukhty dan sangat susah di terima oleh hati yang penuh dengan kotoran,ana bisa memahami ukhty,karena ana dulu hampir sama dengan ukhty, ana juga pengagum berat al-qorodowi ana juga aktif di tempat liQonya anty,tapi Alhamdulillah Allah telah memberikan ana hidayah hingga ana bisa lapang menerima kebenaran ini.Agama di bangun diatas landasan ilmu yang syar’i,diatas dalil dan nash yang jelas ukhty,bukan dibangun diatas landasan perasaan,jangan beragama hanya bermodalkan semangat saja,tapi beragama harus dilandasi dengan ilmu,hati-hatilah dalam berucap dan berkata yang dimana engkau tidak memiliki ilmu di dalamnya,bicara yang benar atau diam.karena pertanggung jawabanya berat di hadapan Allah kelak ukhty,ana bisa menyimak beberapa alasan yang anty kemukakan di atas,wallahu a’lam apa karena ukhty ngga tahu sejarah yang sebenarnya itu gimana…. sehingga anty menuduh kerajaan Arab saudi yang menjadi penyebab runtuhnya dinasti utsmaniyah,afwan ukhty pernyataan anty salah besar,kebetulan bukannya ana mau membanggakan diri disini, kebetulan ana punya referensi sejarah tentang runtuhnya dinasti utasmaniyah dan ana pelajari kajian tentang timur – tengah kebetulan ana ambil jurusan HUb.Internasional di salah satu universitas negri di sulsel,dan ana fokus kekajian masalah tim-teng.Untuk ukhty ketahui dinasty utsmaniyah itu runtuh karena teror kata berkedok kasih,yang dijankan sangat halus berwajah manis.coba ukhty simak uraian singkat ini moga lewat ini ukhty bisa dapat tambahan ilmu,barakallahu fiik…

    Aku datang untuk menemui Umat Islam, tidak dengan senjata tapi dengan kata-kata,
    tidak dengan kekuatan tapi dengan logika, tidak dalam benci, tapi dalam cinta.
    (Henry Martyn, missionaris)

    Perang Salib sesungguhnya telah gagal, demikin kata yang disampaikan
    oleh Henry Martyn.
    Karena itu menurut dia untuk menaklukan dunia Islam perlu di gunakan
    resep yang lain yaitu; kata, logika dan kasih, bukan berupa kekuatan
    sejanta atau kekerasan.
    Hal senada pun dikatakan oleh seorang misionaris lain yaitu Raymond Lull,
    ‘Saya melihat banyak ksatria yang pergi ketanah suci, dan berpikir bahwa mereka dapat
    menguasainya dengan kekuatan senjata, tetapi pada akhirnya semua hancur sebelum
    mereka mencapai apa yang mereka pikir bisa di peroleh.’
    Lull mengeluarkan suatu resep bahwa Islam tidak akan bisa di taklukan
    dengan darah dan air mata, tetapi dengan cinta kasih dan doa.

    Menurut Eugene Stock , salah seorang mantan sekretaris
    redaksi Church Missionary Society, tidak ada figur yang lebih
    heroik dalam sejarah kristen dibandingkan Raymond Lull.
    Lull adalah merupakan salah seorang misionaris pertama
    dan mungkin yang terbesar yang menghadapi pengikut Muhammad.
    Ungkapan Lull itu di tulis oleh Samuel M zwemmer, salah seorang
    misionaris kristen terkenal di Timur-Tengah, dalam bukunya
    ‘Islam A Challenge to Faith’ (1970), buku yang berisikan resep untuk
    menaklukan dunia Islam itu, disebut Zwemmer sebagai beberapa kajian
    tentang kebutuhan dan kesempatan di dunia para pengikut Muhammad
    dari sudut pandang misi kristen.

    Bagi para misionaris mengkristenkan kaum Muslim adalah
    merupakan suatu keharusan. Dalam laporan tentang konferensi seabad
    Misi-misi Protestan dunia (Centenary conference on the Protestant of the world)
    London(1888),
    tercatat ucapan dari Dr.George F Post, “kita harus menghadapi Plan-Islamisme
    dengan Plan Evangelisme”. Ini merupakan pertarungan hidup dan mati.”
    Selanjutnya, dia berpidato ‘Kita harus masuk kedalam Arabia,
    Sudan, Asia Tengah dan kita harus mengkristenkan orang-orang ini,
    atau mereka akan berbaris mengarungi
    gurun-gurun, dan mereka akan menyapu laksana api melahap
    kekristenan kita dan melahapnya.’

    Kasus Turky utsmaniyah

    Kekuatan kata dan kasih model Henry Martin perlu, perlu dicatat secara serius.
    Perang pemikiran ini biasanya di jalankan dengan sangat halus, berwajah manis.
    Tetapi justru cara ini lebih manjur,tanpa disadari oleh si korban.

    Kaum Yahudi juga sangat mafhum akan kekuatan teror kata berkedok kasih.
    Begitu dasyatnya sehingga mampu menghancurkan Imperium besar yaitu dinasti
    Utsmaniyah yang telah berusia hampir 700 tahun. Bagi Zionis, Turky utsmaniyah
    adalah merupakan suatu penghalang utama dalam mewujudkan negara
    Yahudi di Palestina.

    Bagi Kristen di Eropa,Turky Utsmaniyah adalah merupakan suatu ancaman yang serius.
    Pendiri kristen Protestan Martin Luther menyatakan, kekuatan anti kristus adalah
    paus dan Turky sekaligus.
    Bernard lewis menggambarkan, sebegitu takutnya sampai ada doa
    yang di buat agar Tuhan menyelamatkan mereka dari kejahatan Paus dan Turky
    ( Islam and the west, 1993).

    Turky Utsmaniyah sulit di gulung dengan menggunakan kekuatan senjata,
    tapi bisa di tekuk dari dalam oleh kelompok turky Muda (The yaung Turks)
    dengan kata-kata. Setelah tahun 1908, praktis kekuasaan Utsmaniyah
    sudah di pegang oleh kelompok ini, melalui organisasi Committe and Union
    Progress (CUP) yang beranggotakan para cendekiawan turky yang telah terbaratkan (westernized) .
    Tiga Presiden Turky sampai tahun 1960 adalah merupakan aktivis dari CUP.
    Bagi mereka Barat (Eropa) adalah kiblat untuk mencapai kemajuan.
    Abdullah Cevdet, salah seorang pendiri CUP
    menyatakan ‘ Yang ada hanya satu peradaban, dan itu adalah peradaban Eropa.
    Karena itu kita harus meminjam peradaban barat
    baik bunga mawar maupun durinya sekaligus.’

    Dalam buku The Young Turks in Position yang di terbitkan oleh
    Oxford University press(1955),
    cendekiawan Turky M.Sukru Hanioglu mencatat bahwa kelompok ini
    berideologi positivisme,materialisme, dan nasionalisme.
    Hebatnya, CUP juga memiliki kader-kader di tentara Utsmaniyah yang kemudian
    memegang kekuasaan Turky Moderen salah satunya adalah Mustafa Kemal Atartuk.

    Menurut Prof. Halil Inalcik revolusi Kemal Atartuk mengambil konsep
    sosial Darwinisme.Karena itu, setelah berkuasa, Atarturk membaratkan Turky sepenuhnya.
    sampai kepada soal pakaian dan bahasa. Soal Khilafah. Atarturk berpendapat
    ‘Gagasan satu kekhalifahan, yang menjalankan otoritas religius bagi seluruh
    umat Islam, adalah gagasan yang diambil dari khayalan,bukan dari kenyataan.’

    Gerakan CUP diakhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 sangat lah penting
    untuk kita cermati bersama, karena mereka mampu menggunakan kata-kata
    untuk melumpuhkan kekuasaan sultan utsmaniyah.
    Terutama melalui kolaborasi dengan gerakan zionis, setelah konggres zionis
    pertama tahun 1987.
    Cevdet dan sejumlah aktivis CUP memang merupakan simpatisan
    Yahudi dan gerakan zionis.

    Freedom and Liberation

    Tokoh-tokoh Turky juga berkolaborasi dengan Freemasonry di Turky.
    Menurut Dr Sukru Hanioglu,dosen universitas Istambul,saat itu aktivis Freemasonry
    memiliki hubungan erat dengan kelompok The Otoman Freedom Society
    yang di bentuk sekitar tahun 1906.
    Tokoh Freemason,Cleanthi Scalieri, adalah seorang pendiri loji
    The Lights of the East yang beranggotakan sejumlah politisi, jurnalis, dan agamawan
    terkemuka seperti Ali Sefkati, pemimpin redaksi koran Istiqbal
    dan pangeran Muhammad Ali Halim,yang merupakan pemimpin Freemasonry
    yang berasal dari Mesir.

    Disinilah awal timbulnya nukleus faksi Turky muda lahir.
    mengkolaborasi kata freedom dan Liberation. Gerakan calieri
    mendapatkan dukungan dari sejumlah negara kuat terutama negara Inggris.
    hal itu bisa dipahami karena sejak ratusan tahun utsmani dianggap
    sebagai ancaman bagi kristen barat,Pengaruh freemason terhadap garakan
    liberal dan kebebasan di Turky sangatlah kuat, sehingga Sultan pun
    tidak berdaya.

    Gerakan pembebasan di turky ini mendapat inspirasi kuat dari dua peristiwa besar yaitu
    revolusi Prancis dan kemerdekaan Amerika Serikat.
    Adapun ide pokok dari pada feemasonry adalah Liberty Egality, Fraternity.
    Dibawah jargon inilah jutaan orang tertarik untuk melakukan apa
    yang disebut dengan kemerdekaan sejati bagi seluruh rakyat,
    dari tirani politik maupun tirani kerohanian.
    Kekuatan kata berkedok kasih terbukti sangat ampuh dalam menaklukan
    kekuatan-kekuatan Islam , yang biasanya disimbolkan dengan kata simpatik.
    kolaborasi cendekiawan turky, kristen Eropa dan zionis- Yahudi berhasil
    menggulung turky utsmaniyah.

    Teror fisik seperti crusade AS dalam invasi ke Iraq, mudah memancing
    reaksi besar dari umat Islam, ratusan ribu aktivis islam turun
    ke jalan – jalan dalam rangka menentang serangan AS ke Iraq.
    Namun ketika menghadapi teror kata ber kedok kasih,
    kaum mulim biasanya terlambat untuk sadar.
    Dampaknya pun biasanya memakan waktu lama.
    Umat Islam akan tenang-tenang saja meskipun setiap detik di
    teror dengan kata-kata indah itu.
    Bisa melalui media massa , atau ucapan tokoh-tokoh umat sendiri.
    Apakah sejarah akan terulang
    bagi kaum muslimin Indonesia? wallahu a’lam bishawab.

  15. Rini berkata:

    buat erika dan rudi:

    sesungguhnya siapa yang di beri hidayah oleh Allah maka tak seorangpun dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah maka tak seorangpung yang dapat memberinya hidayah.

    wa’alikum salam warahmatullahi wa barakatuh.

Tinggalkan komentar